Masyarakat Cepoko Digilir untuk Piket Merawat Taman Herbal Bejo
TRIBUNJATENG.COM,
SEMARANG - Tim juri lomba Herbal Bejo 2018 mendatangi
taman herbal bejo di kelurahan Cepoko Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang, Selasa (9/10).
Taman Herbal Bejo berada di kelurahan terletak di sudut-sudut jalan. Meski di
sudut jalan, taman herbal tersebut tumbuh subur.
Dalam merawat taman, Lurah Cepoko, Yudhik
Relawanti, mengatakan, semua warga turut berpartisipasi. Tidak hanya ibu-ibu
PKK, FKK, Karang Taruna, Pokdarwis, dan yang lainnya juga turut berpartisipasi
dalam membuat taman tersebut.
"Jadi, setiap hari
warga dibikin jadwal piket. Yang
tidak merawat taman didenda Rp 10 ribu. Itu diterapkan agar warga turut aktif
merawat tanaman," tutur Yudhik.
Taman Herbal Bejo di
Kelurahan Cepoko juga
memiliki sebuah angkringan. Beragam makanan dijual di angkringan tersebut.
"Kami ada warung
angkringan Bejo. Di angkringan tersebut kami menjual produk-produk makanan dan
aneka jamu," jelas Siti Nursiah, ketua PKK Kelurahan Cepoko.
Siti menjelaskan, produk-produk
tersebut merupakan hasil dari Ibu-ibu. Selain dijual di angkringan Bejo, produk
tersebut juga dijual ke pasar Gunungpati.
Sementara itu, juri dari
Pokja 3 TP PKK Provinsi Jateng, Woro Sri Hartati, mengatakan, Taman Herbal Bejo
Cepoko cukup
bagus. Dia menginginkan, taman herbal Bejo ini menjadi awal bagi warga Cepoko untuk
membudidayakan sehingga nanti hasilnya dapat dijadikan bibit dan dapat dijual
untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Saya ingin warga Cepoko tidak
hanya punya taman ini saja. Harapannya setiap rumah nanti ada Tamanan toga
khususnya jahe merah. Yang tadinya bibit hanya 3 kilo nanti bisa dikembangkan
hasilnya separo dijual separo dijadikan bibit," tutur Woro.
Disisi lain, Sujito juga
turut mengapresiasi Taman Herbal Bejo di Kelurahan Cepoko.
Pasalnya, pertumbuhan jahe merahnya sangat pesat.
"Dari standar yang
harusnya 60 polibag dari Bintang Toedjoe, malah jadinya lebih daei 120 polibag
yang hidup. Ini bagus sekali," imbuh Sujito.
Namun yang disayangkan
oleh Sujito, tempatnya terpisah-pisah menjadi empat lokasi. Menurutnya, jika
dijadikan satu lokasi, tanamannya akan lebih terlihat dan tata letaknya akan
lebih bagus. (*)
Komentar
Posting Komentar